Platform penggalangan dana secara online, Kitabisa, mengonfirmasi bahwa penggalangan dana untuk mendukung aksi demonstrasi mahasiswa terpercaya. Penggalangan dana ini dilakukan oleh akun grup musik Efek Rumah Kaca dan eks personel Banda Neira, Ananda Badudu.
Ananda membuka platform penggalangan dana di platform KitaBisa pada 22 September 2019. Penggalangan dana ini bertajuk "Dukung Aksi Mahasiswa di Gedung DPR 23-24 Sept". Keesokan harinya, Efek Rumah Kaca (ERK) juga membuka donasi serupa dengan penggalangan " Mendukung Perjuangan Mahasiswa, Kalian TOB!".
"Soal keabsahan akun, akun atas nama Ananda Wardhana Badudu adalah sah. Sudah terverifikasi melalui ktp dan foto dengan ktp yang sudah dilampirkan oleh Ananda Wardhana Badudu," jelas Fara Devana, Public Relations Kitabisa.com, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (24/9).
"Akun Ananda Badudu sendiri sejak tahun 2017 sudah menggalang dana di Kitabisa. Track record-nya (rekam jejak) baik dan terpercaya," tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, penggalangan dari Ananda telah mendapat dukungan donasi dari 1565 donatur dan total pendanaan Rp128,5 juta.
Sementara penggalangan dana yang dilakukan ERK, menurut juru bicara KitaBisa merupakan akun pengalangan dana yang terkait dengan kampanye utama dari Ananda Badudu. Akun ERK, sendiri menurut Fara sudah terverifikasi.
"Akun ERK ini memang dari band ERK dengan data yang terdaftar dari salah satu personilnya," jelasnya.
Lebih lanjut Fara menyebut dana yang didapat oleh akun ERK akan masuk ke kampanye induk milik Ananda Badudu
.
Dalam akun penggalangan dana miliknya, Ananda menyebut para mahasiswa menuntut pembatalan UU KPK hasil revisi, revisi KUHP, revisi UU Ketenagakerjaan, revisi UU Sumber Daya Air, RUU Pertanahan, RUU Pertambangan Minerba, UU MD3.
Selain itu, ada pula tuntutan pembatalan pimpinan KPK hasil seleksi di DPR, penolakan dwifungsi Polti, penyelesaian masalah Papua, hingga penyetopan aksi korporasi yang merampok sumber-sumber agraria, udara, dan air.
Ananda sendiri telah melakukan pencairan dana sebanyak 2 kali. Dalam keterangan pencairan Senin (23/9), dana tersebut digunakan untuk menyediakan
hari pertama aksi, dana akan dipakai untuk membayar vendor mobil komando sebesar Rp6,2 juta, makanan dan minuman, dan tempat bermalam.
Sementara pencairan kedua digunakan untuk aksi mahasiswa hari ini sebesar Rp96 juta. Dana akan digunakan untuk menyediakan makanan, minuman, dan Mobil Komando, alat kesehatan, ambulans, dan transportasi ke DPR.